Minggu, 29 November 2015

Modul: Deskripsi

Deskripsi ini jenis karangan yang berisi lukisan.
Dapat saja melukiskan tempat, pelaku atau orang.
Alat yang dipakai untuk melukiskan:
mata
hidung
telinga
kulit
lidah
Contohnya:
Deskripsi Ruang Kamar Tidur
Kamar tidurku terletak di dekat ruang tamu. Ruangan itu berukuran 3 meter kali 4 meter. Jadi luasnya 12 meter persegi. Dindingnya bercat kuning. Ruangan tidurku ini berisi satu tempat tidur yang dapat ditutupi kelambu. Dengan sprei berwarna kuning dan ada empat bantal dan satu guling di atas tempat tidurku. Di samping utara tempat tidur terdapat satu lemari pakaian yang berwarna coklat. Suhu udara kamat tidurku agak panas. Suasana di dekat kamar tidurku sepi tak pernah ada anak atau orang dewasa yang

Kisi-kisi UAS Tk I 2015/2016


Nomor
Materi
Indikator
1
Memahami bacaan
Memahami isi bacaan
2
Menentukan tujuan penulisan
3
Masalah utama bacaan
4

Memahami Isi bacaan
5

Resume bacaan
6

Memahami Isi bacaan
7

Memilih kata umum/ kata khusus
8

Memahami bentuk karangan
9

Memilih penulisan yang tidak benar
10

Memilih penulisan istilah yang salah
11
Fungsi bahasa
Sebagai bahasa Negara
12

Menyatakan fungsi bahasa
13

Sebagai alat ekspresi
14

Sebagai alat integrasi
15
EYD
Penulisan huruf capital
16

Penulisan tanda titik
17
Pembentukan kata
Pembentukan kata berimbuhan
18

Imbuhan gabung
19
Makna kata
Kata bersinonim
20

Kata umum kata khusus
21
Kalimat
Kalimat aktif
22

Mengubah kalimat aktif menjadi pasif
23

Penulisan kalimat yang benar
24

Penulisan kalimat yang salah
25

Penulisan kata pada kalimat
26
Kalimat efektif
Penggunaan daripada
27

Penggunaan para
28

Penggunaan yang mana
29

Penggunaan apa namanya
30

Penggunaan kepada yth
31
Paragraf
Membaca paragraf induktif
32

Membaca paragraf deduktif
33

Silogisme menemukan PK
34

Silogisme: menemukan PU
35
Bentuk paragraf
Menemukan amanat narasi
36

Menentukan bukti pernyataan
37

Menentukan karangan narasi
38

Menentukan deskripsi pelaku
39

Menentukan deskripsi penyakit
40

Menentukan karangan generalisasi




41

Menentukan yang bukan kalimat penjelas
42

Menentukan karangan eksposisi proses
43

Menentukan karangan analogi
44

Menentukan bentuk karangan
45

Menentukan kalimat utama
46

Menentukan jenis paragraf
47

Menentukan kalimat utama
48

Menentukan jenis karangan
49

Menentukan kalimat utama
50

Menentukan resume  paragraf
51

Menentukan ide pokok
52

Menentukan bentuk paragraf
53

Menentukan ajakan
54

Menentukan jenis paragraf
55

Menentukan pararaf yang bukan argumentasi
56
Proposal
Menentukan pengertian proposal
57

Menentukan struktur proposal
58

Menentukan persyaratan laporan
59

Menentukan struktur laporan
60

Menentukan kerangka proposal

Minggu, 15 November 2015

Modul: Karangan Argumentasi

Pengertian
Paragraf argumentasi adalah suatu paragraf yang berisi pendapat atau ide perseorangan yang diserati dengan alasan, bukti dan contoh yang kuat untuk meyakinkan pembacanya agar meyakini kebenarannya dan memiliki pendapat yang sama tentang suatu pokok bahasan dengan pendapat penulisnya. 

Paragraf argumentasi merupakan hasil dari pemikiran yang logis dan kritis. Oleh karena itu, pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam paragraf harus sesuai dengan fakta-fakta yang bisa dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dari buku, hasil wawancara atau angket dan hasil penelitian. Dikarenakan tujuan utamanya yang ingin meyakinkan pembacanya, alasan yang digunakan harus logis dan kuat.

Karakteristik paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi memiliki beberapa karaktersistik yang tidak dapat ditemukan dalam paragraf lain. 
Berikut ini adalah karakteristik paragaf argumentasi:

1. Kalimat utama berupa suatu pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Pendapat yang disampaikan biasanya berupa suatu hal yang menarik pembacanya dan menciptakan kontroversi di dalam masyarakat.

2. Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa alasan yang kuat dan didukung oleh fakta, contoh, data statistik, grafik untuk lebih meyakinkan pembacanya.

3. Diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang logis dan berlandaskan gagasan utama yang disampaikan di awal kalimat.

Membuat paragraf argumentasi tidaklah sulit, 
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa memudahkan Anda dalam membuat paragraf ini.

1. Tentukanlah tema yang ingin Anda angkat di dalam tulisan. Usahakan untuk mengangkat tema yang sedang hangat agar pembaca tertarik untuk membacanya.

2. Setelah mendapatkan tema atau topik bahasan, buatlah daftar pendapat yang beralaskan data dan fakta yang bisa dikembangkan.

3. Setelah itu tuangkanlah ide atau pendapat Anda kedalam sebuah paragaraf argumentasi. 

Contoh paragraf Argumentasi
Di bawah ini adalah contoh-contoh paragaraf argumentasi tentang kesehatan, lingkungan dan pendidikan.

1. Paragraf Argumentasi tentang Kesehatan

Kebiasaan merokok dapat mengantarkan Anda kepada kematian. Sudah banyak sekali korban yang meninggal akibat merokok. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan setiap 10 menit sekali ada orang yang meninggal akibat rokok di Indonesia. Memang efek kematian yang disebabkan oleh rokok tidak bisa dirasakan langsung oleh perokok melainkan butuh waktu yang lama hingga bebeapa tahun. Menurut dr. Aria Nugraha, Asap yang dihisap oleh perokok akan menggerogoti organ pernafasan mereka seperti paru-paru tenggorokan dan lain-lain sehingga menyebabkan beberapa penyakit seperti Bronchitis, serangan jantung, dan gangguan kehamilan pada ibu yang sedang mengandung. Semakin lama asap yang mereka hirup akan semakin mempercepat proses itu. Lalu mengapa rokok sangat berbahaya? Di dalam sebuah batang rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya seperti racun, pemutih lantai dan bahkan bahan bakar roket. Tidak hanya batang rokok saja yang berbahaya, asap dan Tar juga bisa menyabakan kanker karena kandungan nikotinnya yang sangat berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itulah merokok bisa menyebakan kematian karena rokok dapat menyebakan berbagai macam penyakit yang bisa mematikan Anda.

2. Paragraf Argumentasi tentang Lingkungan

Alam sepertinya sudah tidak bersahabat lagi dengan kita. Hampir setiap hari kita mendengar atau menyaksikan tentang bencana alam seperti longsor, banjir, gempa bumi, gunung meletus, kekeringan dan kebakaran hutan. Bencana-bencana tersebut telah banyak memakan korban jiwa dan harta. Lalu mengapa bencana alam sering terjadi? Jika kita introspeksi diri, kebanyakan bencana alam yang terjadi khususnya banjir, longsor dan kebakaran hutan dikarenakan oleh ulah kita sendiri yang tidak perduli dengan lingkungan kita. Contohnya adalah kebiasaan kita yang sering membuang sampah sembarangan seperti di kali akan menyebakan banjir. Speti halnya di ibu kota, menurut Pemda DKI Jakarta, sungai-sungai di DKI telah banyak mengalami pendangkalan sehingga banjir sering menerjang kota ini pada saat musim hujan. Contoh lainnya adalah bencana longsor yang terjadi satu bulan yang lalu di Desa Sukamaju adalah akibat hutan yang ditebang sembarangan oleh masyarakat atau penebang liar sehingga pada saat hujan, ribuan kubik tanah mengubur perkampungan mereka bersama harta benda dan sebagian nyawa. Berdasarkan contoh-contoh diatas, sudah jelas bahwa alam sudah tidak lagi ramah karena kita tidak peduli lagi akan lingkungan kita.

3. Paragraf Argumentasi tentang Pendidikan

Pendidikan Usia Dini (PAUD) sangat krusial bagi anak khususnya anak-anak di bawah umur 5 tahun. Hal ini disebabkan karena pada masa inilah otak mereka sedang mengalami masa aktif yang sangat tinggi sehingga mereka akan lebih mudah mengerti dan mengingat apa yang mereka pelajari. Menurut beberapa ahli, usia tersebut disebut dengan golden age. Pada usia inilah waktu yang tepat untuk memeperkenalkan ilmu pengetahuan kepada mereka. Bahkan menurut seorang ahli anak, mereka akan lebih cepat dalam menguasai suatu bahasa asing. Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakuakan terhadap seratus orang anak di bawah umur 5 tahun. 40 dari 100 anak yang mengikuti PAUD sebelum masuk ke TK memiliki nilai yang bagus dan sangat aktif dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, Menyekolahkan Anak-anak di PAUD sebelum masuk TK sangatlah penting untuk dilakukan.