Oleh Pratomo Hadi P.
Dalam media sosial misalnya facebook, atau twiter bahasa yang dipakai adalah bahasa tulis di samping menggunakan bahasa lisan bila menggunakan telepon. Tetapi paling mudah dibaca ya bahasa tulis. Namun dalam kenyataan tidak semua menggunakan bahasa tulis dengan benar. Bahkan cukup banyak yang sering salah dalam menuliskan huruf, kata, dan kalimat.
Dalam media sosial misalnya facebook, atau twiter bahasa yang dipakai adalah bahasa tulis di samping menggunakan bahasa lisan bila menggunakan telepon. Tetapi paling mudah dibaca ya bahasa tulis. Namun dalam kenyataan tidak semua menggunakan bahasa tulis dengan benar. Bahkan cukup banyak yang sering salah dalam menuliskan huruf, kata, dan kalimat.
Bahasa
Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa Negara sangat dilindungi
undang-undang nomor 24 tahun 2009 dan dalam UUD 1945 bab XV ayat 36 Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia dan dipakai dengan baik jangan sampai tidak
dihiraukan kesalahannya dalam penggunaannya. Saya kira kesalahan penggunaan
bahasa dalam media massa khususnya dalam
medsos sudah demikian perlu perhatian banyak orang. Untuk itu dalam tulisan ini,
saya hanya fokus kepada penggunaan bahasa Indonesia di medsos.
Coba perhatikan tulisan berikut yang saya ambil dari
facebook:
- Gagal itu hal biasa .tp kl berhasil itu yg luar biasa.
- Menyombongkan diri itu hal biasa tp kl merendahkan hati
,itu yg luar biasa
- Egois itu hal biasa.tp org yg mau berbagi itu yg luar
biasa..
- Dendam itu hal biasa tp sikap yg mau saling memaafkan
itu yg luar biasa...
- Maka jangan jadikan dirimu menjadi pribadi yg biasa
biasa saja....jadilah pribadi yg serba luar biasa....
Manurut
saya, lima kalimat di atas tidak terlalu banyak kesalahan. Bahkan pesan yang
akan disampaikan sebenarnya mudah dipahami maksudnya. Hanya saja kalau lima kalimat
tersebut ditulis dengan benar akan lebih baik lagi, dan akan lebih mudah
dipahami.
Bandingkan dengan kalimat yang sudah ditulis dengan
benar!
- Gagal itu hal biasa, tetapi kalau berhasil itu yang luar biasa.
- Menyombongkan diri itu hal biasa, tetapi kalau merendahkan hati,
itu yang luar biasa.
- Egois itu hal biasa, tetapi orang yang mau berbagi itu yang luar
biasa.
- Dendam itu hal biasa, tetapi sikap yang mau saling memaafkan itu
yang luar biasa.
- Maka jangan jadikan dirimu menjadi pribadi yang biasa-biasa saja,
jadilah pribadi yang serba luar biasa.
Nah untuk
perbaikan kalimat-kalimat tersebut saya harus mengubah :
- Tanda baca
titik pada kalimat pertama setelah kata biasa, seharusnya menjadi tanda koma.
Tanda titik-titik di akhir kalimat ketiga, keempat, kelima seharusnya hanya
menjadi titik saja. Dan tak ada tanda titik di belakang kalimat kedua yang
seharusnya kalimat tersebut diakhiri tanda titik.
- Singkatan
kata tp, kl, yg, org, menjadi kata tetapi, kalau, yang, orang.
- Penggunaan
kata ulang ‘biasa biasa’ seharusnya ‘biasa-biasa’, menggunakan tanda -
(tanda gabung atau tanda hubung)
Contoh kedua, saya ambil dari twitter:
- Siapa yg lewat malam ini yaaatonton ampe kelar temenin
aku ya.
- Berhubung tempatnya ga muat jadi gantian ya sayang
,Mumpung jumat berkah skalian membersihkan pusaka2 sakti dahulu
- Gak kerasa banget tiba2 udah bulan April aja! Wow
tinggal beberapa bulan lg nih menuju studi S2 di New York sanaa
- Sy tak dukung Ahok. Sy hny bilang, Ahok kuat krn dipersrpsikan
anti korupsi dan berani melabrak koruptor & preman
- Dgn mnyuuap anggota DPRD DKI apakah bs sanksi jg
diberikan ke PT APL sebagai perusahaan bkn hanya personya aj
Contoh ini saya ambil dari twitter. Karena dalam
twitter dibatasi jumlah karakternya sehingga pengguna twitter sering menggunakan
singkatan dan menggunakan kata-kata atau kalimat yang pendek.
Kalimat pertama: Siapa yg lewat malam ini yaaatonton ampe kelar
temenin aku ya
Kalimat ini masih mudah dipahami,
ajakan untuk menonton acara sampai selesai. Hanya acaranya apa tidak disebutkan.
Hanya kalimat ini sebenarnya ada tiga kalimat digabung menjadi satu. Kalimat
tanya, “Siapa yang lewat malam ini ya?” Dan kalimat perintah ada dua. Yaitu,
“Tonton sampai akhir!” dan “Temani aku!”
Kalimat kedua: Berhubung tempatnya ga muat jadi gantian ya
sayang ,Mumpung jumat berkah skalian membersihkan pusaka2 sakti dahulu
Kalimat ini termasuk kalimat berita, atau
pemberitahuan. Berhubung tempatnya tidak
muat, jadi gentian ya sayang. Mestinya diakhiri tanda titik bukan koma. Juga
pemilihan kata bakunya bukan ngga tetapi kata bukan. Mumpung hari Jumat mencari
berkah sekalian membersihkan pusaka-pusaka sakti dahulu. Nah pada kata hari
Jumat, penulisannya menggunakan huruf besar pada awak kata ‘J’. Juga penulisan
kata ulang pusaka-pusaka, bukan pusaka2 dan penggunaan tanda titik pada akhir
kalimat.
Kalimat ketiga: Gak kerasa banget tiba2 udah bulan April aja! Wow
tinggal beberapa bulan lg nih menuju studi S2 di New York sanaa
Kalimat ini menggunakan bahasa gaul. Boleh saja dalam medsos menggunakan
bahasa gaul. Hanya menurut hemat saya supaya lebih komunikatif dan benar
kalimat tersebut perlu diperbaiki. Gak
diganti tidak. Kata kerasa seharusnya terasa. Setelah kata terasa ada tanda
koma. Kata tiba2 menjadi tiba-tiba. Udah menjadi sudah. Kata aja dihilangkan
saja karena bulan April memang hanya satu. Diakhiri bukan tanda seru tetapi
tanda titik. Kata lg maksudnya lagi. dan
kalimat ini diakhiri tanda tanya karena memang isinya pertanyaan. Kalimat pembetulannya menjadi: Tidak terasa,
tiba-tiba sudah bulan April. Wow tinggal beberapa bulan lagi nih menuju
studi S2 di New York sana?
Kalimat keempat: Sy tak dukung
Ahok. Sy hny bilang, Ahok kuat krn dipersrpsikan anti korupsi dan berani
melabrak koruptor & preman
Kekurangan dan kesalahan pada kalimat keempat adalah:
Sy (Saya), tak (yang baku tidak), kalau hanya kata tak bisa berarti mendukung. Kata
bilang berarti berkata. Kata dipersrpsikan mestinya dipersepsikan. Lambang
& maksudnya dan. Sehingga kalimat
yang baik menjadi : Kalimat keempat: Saya
tidak dukung Ahok. Saya hanya bilang,
Ahok kuat karena dipersepsikan anti korupsi dan berani melabrak koruptor
dan preman.
Kalimat
kelima: Dgn mnyuuap anggota DPRD DKI apakah bs sanksi jg diberikan ke PT APL
sebagai perusahaan bkn hanya personya aj
Kalimat kelima
ini Dgn maksudnya dengan, mnyuuap maksudnya menyuap. Antara singkatan DKI dan kata
apakah perlu ada tanda koma, karena anak kalimat mendahului induk kalimat.
Induk kalimatnya, “Apakah bisa sanksi juga diberikan kepada PT APL (inisal)
sebagai perusahaan bukan hanya personnya saja. Kata person sebangai kata dasar
mendapatkan imbuhan nya sebagai kata ganti milik. Sehingga maksudnya kalimat
ini menanyakan apakah perusahaannya dapat mendapatkan sanksi?
Pembetulan
kalimat kelima menjadi: Dengan menyuap anggota DPRD DKI, apakah bisa sanksi
juga diberikan kepada PT APL sebagai perusahaan bukan hanya personnya saja?
Demikian
tadi penggunaan bahasa pada medsos yang sudah saya bahas. Semoga pembahasan ini
dapat memberikan masukan kepada pengguna media sosial agar menggunakan bahasa
Indonesia menjadi lebih baik. Kalau kita pemakai bahasa Indonesia tidak
menyayangi bahasa kita sendiri, siapa lagi yang kita harapkan? Siapa yang harus
menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia? Tentu kita sebagai bangsa
mencintai bahasa kita dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
pada setiap kesempatan di mana dan sampai kapan pun bangsa Indonesia ini tetap
jaya.
Sebenarnya
masih banyak penggunaan bahasa Indonesia yang lebih susah dipahami. Namun
karena keterbatasan saya sehingga saya tidak dapat menampilkan di dalam artikel
ini. Mungkin suatu saat akan saya bahas kelanjutannya. (Penulis: Guru DPK di
SMA Santo Agustinus Purbalingga, mengajar Bahasa Indonesia dan mengajar di AKPER Yakpermas 2006 - sekarang) , Artikel ini pernah dimuat di Tabloid Aspirasi bulan April 2016)