Sabtu, 25 Februari 2017

Daftar Isi Modul dan Cara Membuka Modul Makulbi



AKADEMI KEPERAWATAN YAKPERMAS BANYUMAS
JL. RAYA JOMPO KULON SOKARAJA, 53181
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
SEMESTER I



TAHUN KADEMIK
2016/2017
Modul Bahasa Indonesia
Nama Prodi
D III Keperawatan
Nama Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Kode
AYB.A.04
Semester
I
Beban Kredit
 2SKS
Dosen Pengampu
Drs. Pratomo Hadi P.
Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini memberikan pembelajaran terhadap mahasiswa supaya mencintai bahasa Indonesia dan bangga menggunakan bahasa Indonesia.
Metode Penilaian dan Pembobotan
Penilaian kehadiran, ulangan harian, nilai tugas, nilai UTS dan UAS

1.      Pengetahuan
2.      Keterampilan
3.      Sikap













DAFTAR ISI MODUL BAHASA INDONESIA
1
Modul: Mengedit Bahasa
25/02/2017
2
Modul : Merangkum Buku Nonfiksi
02/2017
3
Modul: Seminar
02/2017
4
Kisi-kisi UAS
16/12/2016
5
Modul:  Karangan Eksposisi
10/2016
6
Kisi-kisi UTS
10/2016
7
Modul: Paragraf Induktif
10/2016
8
Modul: Paragraf Deduktif
10/2016
9
Modul: Peribahasa
10/2016
10
Modul: Artikel Memperbaiki Kesalahan Bahasa
04/2016
11
Modul: Paragraf Deskripsi
11/2015
12
Kisi-kisi UAS 2015/2016
11/2015
13
Modul: Karangan Argumentasi
11/2015
14
Modul: Pengembangan Paragraf
10/2013
15
Modul:  Kalimat Efektif
10/2013
16
Soal Latihan Bahasa Indonesia
04/2013
17
Modul: Artikel Wabah Bisu Pencetus Bunuh Diri
09/2013
18
Modul: Daftar Isi Makulbi 2012
09/2012
19
Modul: Penulisan Ilmiah Populer
09/2012
20
Modul: Teknik Pembuatan Proposal dan Laporan
09/2012
21
Modul: Karya Ilmiah
09/2012
22
Modul: Seminar
09/2017
23
Modul: Sejarah Perjuangan Bahasa
09/2017
24
Daftar Isi Modul dan Cara Membuka Modul Ini 
25/2/2017




Jika ingin mempelajari bahasa Indonesia melalui makulbi ini  buka google, tulis makulbi pilih Mata Kuliah Bahasa Indonesia, baca dan pelajari modul yang dibutuhkan. Untuk mencari modul yang lain klik beranda. Kalau menggunakan laptop cari arsip blogger.

Modul: Mengedit Bahasa

 Dalam media sosial misalnya facebook, atau twiter bahasa yang dipakai adalah bahasa tulis di samping menggunakan bahasa lisan bila menggunakan telepon. Tetapi paling mudah dibaca ya bahasa tulis. Namun dalam kenyataan tidak semua menggunakan bahasa tulis dengan benar. Bahkan cukup banyak yang sering salah dalam menuliskan huruf, kata,  dan kalimat.
    Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa Negara sangat dilindungi undang-undang nomor 24 tahun 2009 dan dalam UUD 1945 bab XV ayat 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia dan dipakai dengan baik jangan sampai tidak dihiraukan kesalahannya dalam penggunaannya. Saya kira kesalahan penggunaan bahasa dalam media massa  khususnya dalam medsos sudah demikian perlu perhatian banyak orang. Untuk itu dalam tulisan ini, saya hanya fokus kepada penggunaan bahasa Indonesia di medsos.
Coba perhatikan tulisan berikut yang saya ambil dari facebook:
  1. Gagal itu hal biasa .tp kl berhasil itu yg luar biasa.
  2. Menyombongkan diri itu hal biasa tp kl merendahkan hati ,itu yg luar biasa
  3. Egois itu hal biasa.tp org yg mau berbagi itu yg luar biasa..
  4. Dendam itu hal biasa tp sikap yg mau saling memaafkan itu yg luar biasa...
  5. Maka jangan jadikan dirimu menjadi pribadi yg biasa biasa saja....jadilah pribadi yg serba luar biasa....
       Manurut saya, lima kalimat di atas tidak terlalu banyak kesalahan. Bahkan pesan yang akan disampaikan sebenarnya mudah dipahami maksudnya. Hanya saja kalau lima kalimat tersebut ditulis dengan benar akan lebih baik lagi, dan akan lebih mudah dipahami.
Bandingkan dengan kalimat yang sudah ditulis dengan benar!
  1. Gagal itu hal biasa, tetapi kalau berhasil itu yang luar biasa.
  2. Menyombongkan diri itu hal biasa, tetapi kalau merendahkan hati, itu yang luar biasa.
  3. Egois itu hal biasa, tetapi orang yang mau berbagi itu yang luar biasa.
  4. Dendam itu hal biasa, tetapi sikap yang mau saling memaafkan itu yang luar biasa.
  5. Maka jangan jadikan dirimu menjadi pribadi yang biasa-biasa saja, jadilah pribadi yang serba luar biasa.
     Nah untuk perbaikan kalimat-kalimat tersebut saya harus mengubah :
  1. Tanda baca titik pada kalimat pertama setelah kata biasa, seharusnya menjadi tanda koma. Tanda titik-titik di akhir kalimat ketiga, keempat, kelima seharusnya hanya menjadi titik saja. Dan tak ada tanda titik di belakang kalimat kedua yang seharusnya kalimat tersebut diakhiri tanda titik.
  2. Singkatan kata tp, kl, yg, org, menjadi kata tetapi, kalau, yang, orang.
  3. Penggunaan kata ulang ‘biasa biasa’ seharusnya ‘biasa-biasa’, menggunakan tanda - (tanda gabung atau tanda hubung)
Contoh kedua, saya ambil dari twitter:
  1. Siapa yg lewat malam ini yaaatonton ampe kelar temenin aku ya.
  2. Berhubung tempatnya ga muat jadi gantian ya sayang ,Mumpung jumat berkah skalian membersihkan pusaka2 sakti dahulu
  3. Gak kerasa banget tiba2 udah bulan April aja! Wow tinggal beberapa bulan lg nih menuju studi S2 di New York sanaa
  4. Sy tak dukung Ahok. Sy hny bilang, Ahok kuat krn dipersrpsikan anti korupsi dan berani melabrak koruptor & preman
  5. Dgn mnyuuap anggota DPRD DKI apakah bs sanksi jg diberikan ke PT APL sebagai perusahaan bkn hanya personya aj
Contoh ini saya ambil dari twitter. Karena dalam twitter dibatasi jumlah karakternya sehingga pengguna twitter sering menggunakan singkatan dan menggunakan kata-kata atau kalimat yang pendek.
Kalimat pertama: Siapa yg lewat malam ini yaaatonton ampe kelar temenin aku ya
Kalimat ini masih mudah dipahami, ajakan untuk menonton acara sampai selesai. Hanya acaranya apa tidak disebutkan. Hanya kalimat ini sebenarnya ada tiga kalimat digabung menjadi satu. Kalimat tanya, “Siapa yang lewat malam ini ya?” Dan kalimat perintah ada dua. Yaitu, “Tonton sampai akhir!” dan “Temani aku!”
Kalimat kedua: Berhubung tempatnya ga muat jadi gantian ya sayang ,Mumpung jumat berkah skalian membersihkan pusaka2 sakti dahulu
Kalimat ini termasuk kalimat berita, atau pemberitahuan. Berhubung tempatnya tidak muat, jadi gentian ya sayang. Mestinya diakhiri tanda titik bukan koma. Juga pemilihan kata bakunya bukan ngga tetapi kata bukan. Mumpung hari Jumat mencari berkah sekalian membersihkan pusaka-pusaka sakti dahulu. Nah pada kata hari Jumat, penulisannya menggunakan huruf besar pada awak kata ‘J’. Juga penulisan kata ulang pusaka-pusaka, bukan pusaka2 dan penggunaan tanda titik pada akhir kalimat.
Kalimat ketiga: Gak kerasa banget tiba2 udah bulan April aja! Wow tinggal beberapa bulan lg nih menuju studi S2 di New York sanaa
   Kalimat ini menggunakan bahasa gaul. Boleh saja dalam medsos menggunakan bahasa gaul. Hanya menurut hemat saya supaya lebih komunikatif dan benar kalimat tersebut perlu diperbaiki.  Gak diganti tidak. Kata kerasa seharusnya terasa. Setelah kata terasa ada tanda koma. Kata tiba2 menjadi tiba-tiba. Udah menjadi sudah. Kata aja dihilangkan saja karena bulan April memang hanya satu. Diakhiri bukan tanda seru tetapi tanda titik.  Kata lg maksudnya lagi. dan kalimat ini diakhiri tanda tanya karena memang isinya pertanyaan.  Kalimat pembetulannya menjadi: Tidak terasa,  tiba-tiba sudah bulan April. Wow tinggal beberapa bulan lagi nih menuju studi S2 di New York sana?
Kalimat keempat: Sy tak dukung Ahok. Sy hny bilang, Ahok kuat krn dipersrpsikan anti korupsi dan berani melabrak koruptor & preman
Kekurangan dan kesalahan pada kalimat keempat adalah: Sy (Saya), tak (yang baku tidak), kalau hanya kata tak bisa berarti mendukung. Kata bilang berarti berkata. Kata dipersrpsikan mestinya dipersepsikan. Lambang & maksudnya dan.  Sehingga kalimat yang baik menjadi : Kalimat keempat: Saya tidak dukung Ahok. Saya hanya bilang,  Ahok kuat karena dipersepsikan anti korupsi dan berani melabrak koruptor dan preman.
Kalimat kelima: Dgn mnyuuap anggota DPRD DKI apakah bs sanksi jg diberikan ke PT APL sebagai perusahaan bkn hanya personya aj    
Kalimat kelima ini Dgn maksudnya dengan, mnyuuap maksudnya menyuap. Antara singkatan DKI dan kata apakah perlu ada tanda koma, karena anak kalimat mendahului induk kalimat. Induk kalimatnya, “Apakah bisa sanksi juga diberikan kepada PT APL (inisal) sebagai perusahaan bukan hanya personnya saja. Kata person sebangai kata dasar mendapatkan imbuhan nya sebagai kata ganti milik. Sehingga maksudnya kalimat ini menanyakan apakah perusahaannya dapat mendapatkan sanksi?
Pembetulan kalimat kelima menjadi: Dengan menyuap anggota DPRD DKI, apakah bisa sanksi juga diberikan kepada PT APL sebagai perusahaan bukan hanya personnya saja?
     Demikian tadi penggunaan bahasa pada medsos yang sudah saya bahas. Semoga pembahasan ini dapat memberikan masukan kepada pengguna media sosial agar menggunakan bahasa Indonesia menjadi lebih baik. Kalau kita pemakai bahasa Indonesia tidak menyayangi bahasa kita sendiri, siapa lagi yang kita harapkan? Siapa yang harus menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia? Tentu kita sebagai bangsa mencintai bahasa kita dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada setiap kesempatan di mana dan sampai kapan pun bangsa Indonesia ini tetap jaya.

      Sebenarnya masih banyak penggunaan bahasa Indonesia yang lebih susah dipahami. Namun karena keterbatasan saya sehingga saya tidak dapat menampilkan di dalam artikel ini. Mungkin suatu saat akan saya bahas kelanjutannya. (Penulis: Guru DPK di SMA Santo Agustinus Purbalingga, mengajar Bahasa Indonesia)

Modul: Merangkum Buku Nonfiksi

Pengertian Merangkum
Merangkum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengambil pokok-pokok suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya. Merangkum dapat pula diartikan sebagai kegiatan merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.
Seorang yang membuat rangkuman dan ringkasan menulis dengan menggunakan kata yang dibuatnya sendiri. Jadi, ia tidak boleh memulai ringkasannya dengan kalimat seperti: “Dalam alinea/Dalam karangan ini pengarang berkata . . .” dsb. Ia harus langsung saja memulainya dengan meringkas kalimat-kalimat, alinea-alinea, bagian-bagiandan seterusnya.
Tujuan Merangkum 
 Merangkum bertujuan untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat rangkuman harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan rangkuman adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat rangkuman yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu.
Seorang penulis rangkuman tidak akan membuat ringkasan dan rangkuman yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gayabahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut.
Caranya
Hal yang harus diperhatikan di dalam membuat rangkuman adalah penggunaan bahasa yang digunakan di dalam rangkuman Bahasa rangkuman harus berbeda dengan bahasa asli penulis buku yang dirangkum. Akan tetapi, bahasa rangkuman yang dibuat bertolak dari ide pokok pengarang yang tertuang dalam setiap paragraf atau bacaan. Dengan demikian, jika akan merangkum uraian pengarang dari suatu paragraf, penulis terlebih dahulu perlu menemukan ide pokok yang terdapat di dalam paragraf tersebut, kemudian diungkap ulang denganmenggunakan bahasa yang berbeda dan singkat. Agar hasil rangkuman itu tidak menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan.
  

Modul: Seminar

Pengertian Seminar
Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang ahli.
Seminar pada umumnya merupakan suatu bentuk instruksi akademis, baik di lembaga akademis atau ditawarkan oleh sebuah organisasi profesional.
Siapa saja yang terlibat dalam seminar?
1. Penyaji
2. Moderator
3. Key Speaker : pembahas utama
4. Pimpinan sidang
5. Anggota peserta
6. Tim perumus
7. M C / Pembawa acara
Seminar adalah suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah dibawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seorang ahli). Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicara dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dinahas oleh pembicara secara teoritis dan dibagi beberapa subpokok bila bahasan masalahnya terlalu luas. Disini terdapat pula moderator yang bertugas memandu jalannya acara dan mencatat pokok-pokok pembicaraan. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan dengan suatu pandangan umum oleh moderator sehingga tujuan seminar terarah. Peserta mendengarkan pokok pembicaraan yang disampaikan pembicara. Pembahasan dalam seminar membutuhkan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila pembicara tidak dapat mengendalikan diri maka waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Setelah pembicara memaparkan permasalahan dapat dibuka sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Setelah semua pertanyaan dari peserta seminar dapat terjawab oleh pembicara maka moderator menyimpulkan permasalah tersebut dan menuup seminar dengan permasalahan yang berhasil dipecahkan.