Rabu, 08 Agustus 2012

Tata Bahasa

Tata bahasa adalah aturan berbahasa. Seorang berpendidikan sudah tentu menggunakan bahasa beraturan sehingga mudah diikuti dan tidak menimbulkan salah pengertian dalam berkata ataupun dalam menulis.
Tata bahasa meliputi fonologi, morfologi dan sintaksis.

Fonologi
Pengertian
Fonologi (phone/ bunyi dan logos / ilmu) adalaah bagian tata bahasa yang menganalisis bunyi bahasa secara umum. Bunyi tersebut ada fonetik (yang dipelajari bagaimana bunyi dihasilkan) ada fonemik (mempelajari bagaimana bunyi terbentuk untuk membedakan arti).
Alat ucap yang menghasilkan bunyi adalah udara,  artikulator dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan untuk menghasilkan bunyi. Misalnya lidah dan bibir bawah, rahang bawah. Titik artikulasi adalah alat ucap yang tidak dapat digerakkan untuk mengasilkan bunyi. Misalnya saja rahang atas, anak tekak, gigi atas, langit-langit.

Vokal dan konsonan serta diftong
Vokal dihasilkan oleh alat ucap udara yang keluar dari mulut tanpa mendapatkan halangan. (Misalnya: /a/i/u/e/o/)
Konsonan dihasilkan oleh udara yang keluar mendapatkan halangan.  Misalnya bunyi : /b/c/d/f/g/h/j/.
Diftong atau vokal rangkap atau vokal berurutan yang diucapkan dalam kesatuan waktu. Contoh: petai, santai, lantai.

Morfologi
Pengertian
Morfologi adalah bagian tata bahasa yang mempelajari kata dan proses pembentukan kata.  Sebuah kata sudah mempunyai makna leksikal dan makna gramatikal.
Makna leksikal adalah makna berdasarkan kamus.
Makna gramatikal adalah makna yang muncul setelah dibentuk. Makna awalan di- dalam kata 'Lantai disapu adik.  ... di- artinya dikenai perbuatan ... (sapu) Imbuhan me- (sapu) menjadi menyapu. Arti gramatikal awalan me- dalamkalimat tersebut adalah mengenai perbuatan ... sapu.

Kata DasarPelakuProsesHal/TempatPerbuatanHasil
Asuh
baca
bangun
buat
cetak
edar
potong
rawat
tulis
ukir
pengasuh
pembaca
pembangun
pembuat
pencetak
pengedar
pemotong
perawat
penulis
pengukir
pengasuhan
pembacaan
pembangunan
pembuatan
pencetakan
pengedaran
pemotongan
perawatan
penulisan
pengukiran
perasuhan

-


-

perbuatan
percetakan
peredaran
perpotongan
perawatan
mengasuh
membaca
membangun
membuat
mencetak
mengedar
memotong
merawat
menulis
mengukir
asuhan
bacaan
bangunan
buatan
cetakan
edaran
potongan
rawatan
tulisan
ukiran.

Sintaksis
Pengertian
Sintaksis adalah bagian tata bahasa yang menganalisis tata kalimat.
Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (sun-tattein) yang berarti mengatur bersama-sama. Manaf (1993:3) menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa/frase, klausa, kalimat.

  • Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.
  • Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
  • Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

Frasa memiliki dua konstruksi, yakni konstruksi endosentrik dan eksosentrik.

Perhatikan kalimat berikut!

- Perawat itu telah memeriksa di ruangan.

Kalimat di atas terdiri atas frasa  perawat itu, telah  memeriksa, dan di ruangan. Menurut distribusinya, frasa  perawat itu dan telah memeriksa  merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa di ruangan merupakan frasa eksosentrik.

Frasa perawat itu dapat diwakili kata perawat. Kata perawat adalah inti frasa bertingkat  perawat itu. Demikian juga frasa telah memeriksa dapat diwakili kata memeriksa. Akan tetapi, frasa di ruangan tidak dapat diwakili baik oleh kata di  maupun kata ruangan. Hal ini disebabkan frasa di ruangan  tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata di  dan ruangan. Kedua kata tersebut merupakan inti sehingga mempunyai kedudukan yang sama.

Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa frasa kedua perawat itu berdistribusi sama dengan frasa perawat itu dan kata perawat. Frasa telah mengadakan berdistribusi sama dengan mengadakan. Frasa yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsurnya dinamakan frasa endosentrik. Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa eksosentrik. Frasa di ruangan termasuk frasa eksosentrik karena baik kata di maupun kata ruangan tidak dapat menggantikan di ruangan.

Frasa endosentrik meliputi beberapa macam frasa :

1. Frasa Endosentrik yang Koordinatif
Frasa ini dihubungkan dengan kata dan dan atau.
Contoh:
Gedung dan tamannya //sedang dibangun.

2. Frasa Endosentrik yang Atributif
Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh:
Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu // milik Haji Abdulah.

3. Frasa Endosentrik yang Apositif
Secara semantik unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contoh:
Alfia, putri Pak Bambang, berhasil menjadi pelajar teladan.


C. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan, dan depan.

1. Frasa Benda atau Frasa Nomina
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata
benda.
Contoh:
a. Dita menerima hadiah ulang tahun.
b. Dita menerima hadiah.

Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat distribusinya sama dengan kata benda hadiah. Oleh karena itu, frasa hadiah ulang tahun
termasuk frasa benda atau frasa nomina.
2. Frasa Kerja atau Frasa Verba
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh:
Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.

Frasa akan menulis adalah frasa kerja karena distribusinya sama dengan kata kerja menulis dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu menulis.

3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva
Frasa sifat atau adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. Kesamaan distribusi itu dapat dilihat pada jajaran berikut.
Contoh:
a. Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
b. Lukisan yang dipamerkan itu – bagus-bagus.

4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia
Frasa keterangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Biasanya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.

a. Frasa keterangan sebagai keterangan.
Frasa keterangan biasanya mempunyai keleluasaan berpindah karena berfungsi sebagai keterangan. Oleh karena itu, frasa keterangan dapat terletak di depan atau di belakang subjek atau di awal dan di akhir kalimat.
Contoh:
1) Tidak biasanya dia pulang larut malam.
2) Dia tidak biasanya pulang larut malam.
3) Dia pulang larut malam tidak biasanya.

b. Frasa keterangan sebagai keterangan pada kata kerja.
Contoh:
Saya tidak hanya bertanya, tetapi juga mengusulkan sesuatu.

5. Frasa Bilangan atau Frasa Numeralia
Frasa bilangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Pada umumnya frasa bilangan atau frasa numeralia
dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.
Contoh:
Dua orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.

6. Frasa Depan atau Frasa Preposisional
Frasa depan adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh:
Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.

D. Frasa yang Bersifat Ambigu
Ambiguitas terkadang ditemui dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna.

Contoh:
Kambing hitam dan mobil tetangga baru.

Latihan:
01. Bidang ilmu tata bahasa meliputi ...
      A. sintaksis, fonologi, morfologi.
      B. morfem, fonem, sintaksis.
      C. fono, fonem, dan sintaksis.
      D. fonem, morfem, morfologi.
      E. morfologi, sintaksis, filologis.

02. Alat ucap yang termasuk artikulator adalah ...
     A. langit-langit, anak tekak, rahang atas
     B. gigi atas, langit-langit, rahang atas
     C. lidah, bibir bawah, gigi bawah
     D. gigi atas, gigi bawah, langit-langit
     E. anak tekak, langit-langit, udara

03. Kalimat yang menandung  frasa eksosentrik terdapat pada ...
     A. Dokter itu sedang menyuntik seorang pasien .
     B. Setiap pasien tidak boleh dibeda-bedakan.
     C. Perawat itu akan melakukan pemeriksaan.
     D. Di ruang periksa dokter itu  akan memeriksa.
     E. Seorang pasien sedang menunggu dokter spesialis.

04. Kata jadian yang mengandung makna gramatikal pelaku adalah ...
     A. dipotong, dicetak.
     B. pemotongan, pencetakan.
     C. memotong, mencetak.
     D. potong, cetak.
     E. pemotong, pencetak.

05. Frasa adjektiva terdapat pada ...
     A. Kambing hitam dan mobil tetangga baru.
     BLukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
     C. Dua orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
     D. Dita menerima hadiah ulang tahun.
     E. Tidak biasanya dia pulang larut malam.

Di atas ada tanda acdeb






Tidak ada komentar:

Posting Komentar